Dalam perjalanan kami pulang ke rumah seperti biasa Galuh dan Bimo berbincang di kursi belakang mobil dan saya dibalik kemudi.
Galuh: Truth or Dare?
Bimo: Dare
Galuh: say this....I wish I were a girl
Bimo: eeeeemhhhh mbaaaaaaak.....no.....
Galuh: you have to say it, it is a dare
Bimo: mbaaaaaaaaak (nada sedih)
Bimo sama sekali menolak mengatakan "I wish I were a girl"....
Hmmmmm dari yang saya baca tentang pembentukan identitas maskulin, memang menghindari 'femininitas' adalah salah satu faktor penting pembentuknya. Anak seusia Bimo, secara teoritis sedang membangun kuat identitas gendernya. Kalau katanya Freud sih sedang masa oedipal, ada ketakutan kastrasi/kehilangan penis, dan akan berusaha kuat menyamai power sang ayah untuk meraih hati sang ibu ehm...
Tantangan dari mbakyunya ternyata membuat dirinya merasa terancam, menjadi perempuan sepertinya sesuatu yang sangat menakutkan baginya...sampai sampai cuma main-main pun dia nggak mau ucapkan itu...
Saya sebetulnya tidak menyangka ternyata ketakutan 'kastrasi' dalam oedipal theory nya Freud ternyata memang muncul. Jika saya kaitkan dengan penelitian saya tentang maskulinitas pada laki-laki dewasa, ternyata ketakutan ini juga muncul bahkan cukup kuat.
Eric Anderson menyatakan bahwa ketakutan ini (ketakutan diasosiasikan dengan femininitas) disebabkan oleh budaya homohisteric yang kuat. Dimana ciri-ciri feminin pada laki-laki akan selalu diasosiasikan dengan homoseksualitas, dan dimana masyarakat masih merasa penting untuk mengidentifikasi mana yang hetero mana yang homo. Tuduhan sebagai homo cukup menakutkan karena mengandung konsekuensi social yang cukup tinggi seperti rentan dicurigai sebagai pelaku pelecehan sexual misalnya.
Untuk kasus Bimo, rasanya dia masih terlalu kecil untuk menyadari adanya homohisteric culture, apalagi kami tinggal di Australia yang sangat terbuka dan tingkat homohistericnya rendah. Dan rasanya tidak mungkin Bimo menolak mengatakan pernyataan itu karena takut dikira gay dengan konsekuensi sosialnya.
Saya kok melihatnya sebagai suatu proses perkembangan identitas gender yang lebih internal. Saya jadi mikir...jangan jangan si mbah Freud itu bener?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar