Sabtu, 25 Januari 2014

Life is a decision...but who is really deciding?

Seringkali pertanyaan tentang hidup muncul, tentang mimpi, tentang angan, tentang realita,
tentang rasa, tentang cinta, tentang kebencian
tentang kekuasaan, tentang kehilangan, tentang kepemilikan
tentang keberhasilan, tentang keterpurukan,
tentang kebahagiaan, tentang kekecewaan,
tentang keterpenuhan, tentang kekosongan,
Melihat kembali ke setiap jalan yang aku tempuh sampai di titik 34 tahun lebih ini, banyak sekali keputusan yang aku ambil.
Setiap hari setiap minggu, bulan, tahun rasanya dipenuhi oleh keputusan keputusan dari yang terkecil mau pake baju apa, makan apa, ngapain saat ini, sampai ke keputusan yang besar, merantau, bekerja dimana, menikah dengan siapa, kapan punya anak, punya anak berapa, investasi dan banyak keputusan lainnya.
Di setiap keputusan itu, aku bertanya apakah aku betul betul independen mengambil keputusan itu? apakah semua kuputuskan dengan penuh kesadaran atas keinginan diriku sendiri ataukah ada kekuatan lain yang tanpa kusadari memaksaku mengambil keputusan itu?
Sepertinya aku dipaksa untuk percaya bahwa semua keputusan dalam hidup ini kuambil secara bebas, tapi benarkah demikian? apakah dalam setiap keputusanku pernah murni untukku sendiri? rasanya banyak sekali variabel yang mempengaruhi setiap keputusanku.
Sering kita merasa mengambil keputusan yang salah...atau diakhir kita baru menyadari kalau keputusan kita benar. Karena keputusan pribadi selalu dianggap dibuat secara independen, maka kita dituntut untuk bertanggung jawab atas keputusan yg kita ambil. Padahal keputusan pribadi itu belum tentu independen.
Aku berada dalam satu sistem semesta yang terdiri dari banyak hal dan semuanya pasti berhubungan. 
Aku dipengaruhi alam..., udara dingin disaat winter dengan mudah mempengaruhi moodku menjadi sangat gloomy dan melankolis. Cerahnya langit biru bisa membuatku sangat bergairah dan ceria.
Aku dipengaruhi manusia lain, media, ekonomi, politik...semuanya yang ada di dalam semesta.

Tulisan ini bukan berarti aku ingin lari dari tanggung jawab sebagai konsekuensi keputusan keputusan yang ku ambil. Simple saja aku ingin dapat memilih dan memilah mana yg  pure dari diriku, mana yang dipengaruhi banyak faktor dan faktor apa saja kah, dan mana yg lebih penting dan mana yg tidak penting...walaupun rasanya sulit. Pada akhirnya aku berkesimpulan "wait, I m not the one who really decide...then who is deciding for me essentially?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar